Kun Habibah

Nama: Kun Habibah Guru PPKn SMPN I Gumukmas Motifasi sangat penting dalam mel...

Selengkapnya
Navigasi Web
MENUNGGU di UJUNG SYAHDU PART-4
TANTANGAN HARI KE-9

MENUNGGU di UJUNG SYAHDU PART-4

#TANTANGAN HARI KE-9#

#TANTANGAN-GURUSIANAH#

MENUNGGU di UJUNG SYAHDU

PART 4

Hawa menyadari kalau dirinya harus melanjutkan hidupnya, meratapi sesuatu yang telah terjadi tidaklah ada artinya.Kedua buah hatinyalah yang menjadi kekuatan hidupnya sehingga ia mampu berdiri dan menjalani aktifitas dengan penuh harapan dan keyakinan.

Kesabaran,ketabahan dan keyakinannya membaur menjadi satu yang mampu menopang kerapuhan hatinya.Telepon terus berdering.Rupanya adam berusaha memberi perhatiaan lebih dengan cara menelpon hawa setiap hari yang hal itu tidak ia lakukan sebelumnya.

'Hallo... assalammualaikum ." suara adam melalui telepon menyapa hawa

"waalaikum salam ,ada apa ?."jawab hawa sambil melontarkan pertanyaan dengan nada

kesal.

"Ditanya suaminya kok gitu ."jawab adam dengan nada rendah.

"Trus aku harus ngomong apa, mau romantis romantisan kamu sendiri orangnya gak

romantis "jawab hawa menjelaskan.

"Mana anaknya,sekolah dia ?." pertanyaan yang setiap harinya selalu ia lontarkan setiap

kali adam menelepon.

"ya ." jawab hawa singkat.

"Kamu sudah berangkat ?." kembali adam bertanya.

"belum, masih dirumah." jawab hawa dengan nada kesal.

Itulah pertanyaan yang selalu ia tanyakan setiap harinya ketika adam meneleponnya,tidak pernah menanyakan , membicarakan hal lain .Hawapun rupanya enggan bertanya macam macam pada adam.

Rupanya hawa mulai goyah dengan keadaan ini, ia merasa kesetiaannya yang ia miliki telah dihianati ,kesabaran yang hawa milikipun mulai terkikis.Godaanpun mulai datang menghampiri, banyak laki-laki yang menawarkan sejuta keindahan bahkan untuk berniat menikahinya. tapi hawa menyadari kalau dirinya masih berstatus istri adam dan hal itu tidak mungkin ia lakukan.Hawa hanya manusia biasa tapi hawa berusaha bertahan meski sebenarnya hanya sedikit tersisa rasa kasih sayangnya pada Adam .

EMBUN SEGAR MENYIRAM

POHON BERSERI MENYAMBUT PAGI

SURYA NAMPAK DENGAN JANJINYA

BURUNG BERKICAU TERDENGAR RIANG

SEJENAK MENATAP

JEMARI MUNGIL MENGGENGGAM

SEIKAT LIDI MENGAYUN

MELENGGANG NAMPAK RAPUH

SEMANGAT MENAPAK BUMI PERTIWI

GIGIH MENGIRINGI

DI BALIK WAJAH KERIPUTMU

YA....ENGKAULAH IBU...

"Hawa.....Hawa...."Seorang ibu dengan wajah keriputnya nampak sudah tua tapi masih kelihatan cantik dan sehat memanggil manggil hawa ,nampaknya hawa tidak mendengarkan panggilan ibunya , rupanya hawa melamun ." Hawa.. hawa ...hai Hawa."ibunya memanggil kembali sambil menyentuh bahunya."iya ibu" sambil terbelalak hawa terkejut dan sadar dari lamunannya." Nampak bertambah kurus badanmu, hawa."tanya seorang ibu sambil meletakkan sapu ditangannya."tidak tahulah ibu ,bagaimana saya ini" jawab hawa sambil memegang tas nya karena ia ingin berpamitan untuk berangkat kesekolah."Adam apa gak pernah telepon"tanya ibu dengan nada kasihan melihat hawa." kalau soal telepon, setiap hari dia telepon ,ibu ."jawab hawa dengan nada tenang.' Kalau ibu terserah kamu hawa tapi ibu minta sebaiknya kamu jangan sampai berpisah ,ibu selalu berdoa kamu diberi kekuatan"perempuan tua itu berusaha memberi motifasi dan penjelasan pada hawa."Iya ibu,baiklah saya mau berangkat dulu ibu." jawab hawa sambil berjalan menuju kendaraannya.

Sejak itu wanita yang nampak sudah tua diusia lanjutnya tidak pernah menanyakan masalah mereka berdua .Sepertinya perempuan itu tidak ingin mengusik hati anaknya yang sedang rapuh.membiarkan hawa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri karena memang hawa yang menjalaninya.

Hawapun melanjutkan aktifitasnya sebagi seorang guru disalah satu lembaga di desanya.Sesampainya disekolah baru saja hawa turun dari mobilnya telepon berbunyi ."pasti itu ayah "batin hawa . "halo ,sudah berangkat nduk. ?. sapaan adam dengan panggilan kasnya ." Sudah ini baru sampai." jawab hawa dengan nada sedikitit malas ." Ya uda aku juga mau berangkat, assalammualikum." jawab adam mengakhiri teleponnya. Hawapun beraktifitas seperti biasanya.

seperti itulah kegitan hawa diisi dengan mengajar menjadi seorang guru,setiap harinya Hawa berkumpul dengan murid murid nya ,berkumpul dengan teman temannya sehingga ia mampu mengendalikan apa yang bergejolak di hatinya.

{lanjut diepisode berikutnya}

{Tantangan-gurusianah}

{18022020}

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Lanjuttt bu

19 Feb
Balas

Beh..kapan aku bisa nulis cerpen ya..

18 Feb
Balas

Ayo ma...benno wis masio bulet aluree ..pokok nulis

18 Feb

Siiiip

18 Feb

Ditunggu lanjutannya, semoga gak berpisah ya....

18 Feb
Balas

Mudah mudahan Amin tapi.skenario Tuhan lebih dahsyat .

18 Feb



search

New Post